Qurban Lebih Bermakna untuk Mereka yang Tak Pernah Makan Daging

Kebahagian penerima Qurban di Nusa Tenggara Timur

Ibadah qurban merupakan salah satu ibadah sunnah yang diutamakan bagi umat muslim yang mampu.  Biasanya, peyelenggaraan qurban di Indonesia adalah memotong hewan qurban berupa kambing dan sapi sudah berjalan bertahun-tahun dulu, sebatas menunaikan pemotongan hewan qurban & membagikan daging untuk orang-orang terdekat di sekitar rumah atau masjid.


Qurban saat ini ada dua kelompok tradisional (mendahulukan yang terdekat), dan modern (lintas batas daerah bahkan batas negara menjangkau kalangan yang jarang menikmati daging). Kurban tradisional biasa dilakukan di masjid atau lingkungan. Keramaian, antusias dan kebahagian masyarakat kota dan desa yang ramai melakukan kurban sangat terasa.

Mirisnya, disaat ramai-ramai penduduk Indonesia menikmati daging kurban, tetapi masih banyak orang di pelosok negeri di pedesaan yang belum ada kebiasaan melaksanakan qurban, begitu juga di negara muslim miskin lain seperti Afrika tengah.

Inilah yang menjadi pemikiran modern (lintas batas menjangkau daerah yang jarang memakan daging). Makna berbagi sangat terasa ketika mereka yang bisa mendapat daging bisa tersenyum ceria, mereka yang bahkan makan sehari-harinya sangat kurang bisa menikmati daging kurban di hari raya.

Di era modern, penyelenggara kurban kian aktif “berburu kesulitan” melayani “titik-tersulit” di mana calon mustahiknya diyakini bakal sangat terbantu dengan daging qurban. Makin jauh, makin sulit, makin mantaplah performa lembaga penyelenggara kurban. Perspektif seperti ini sadar atau tidak, inilah yang diusahakan Global Qurban (GQ)-ACT.

Baca juga: Program Tabungan Qurban

Awal Purnama; "Ketika banyak kami dapati orang-orang yang baru pertama kali menerima daging qurban; atau sudah bertahun-tahun tak ada pequrban atau panitia qurban mengirim daging untuk mereka. Sudah sehebat ini perkembangan umat Islam, sudah begitu pesat angka kelas menengah muslim Indonesian, masih saja ada orang yang menyantap daging kurban baru pertama kalinya!

Jangan-jangan kita semua yang berpunya, para pengelola qurban modern di mana-mana, di hati kecilnya justru berharap menemukan yang lebih bernilai membantu, yang tragis dan bisa bikin nangis: ‎calon penerima qurban yang baru pertama kalinya menyantap daging sapi atau kambing! "