Jual Hewan Qurban Murah Mudah dan Memberdayakan



Melaksanakan qurban adalah salah satu kepedulian muslim kepada dunia melalui instrumen berbagi makanan terutama daging yang notabenenya mahal. Merancang kepraktisan jual hewan qurban beserta pelaksanaanya yang mudah murah dan memberdayakan masyarakat (sebagai lembaga kemanusiaan).  Inilah yang kemudian mendorong munculnya  program yang menggarap aktivitas berkurban dari hulu sampai hilir.


Ibadah kurban yang memiliki dimensi ekonomi, memberi peluang lembaga ini melakukan strategi berkurban yang tak hanya karitatif tetapi juga ekonomi produktif. Saat ini di sektor hulu memunculkan program Lumbung Ternak Masyarakat (LTM), sementara sektor hilir mendistribusikan daging kurban ke 17 negara di tahun 2013. Selama berkiprah telah mengantar amanah kurban ke lokasi-lokasi bencana, wilayah miskin serta rawan pangan di pelosok nusantara hingga masyarakat yang terancam kelaparan dan korban konflik kemanusiaan di mancanegara.

Ibadah kurban sangat dianjurkan oleh agama Islam. Bahkan sebagian ulama besar mewajibkannya. Tujuan utamanya juga untuk memudahkan siapa saja untuk bisa menunaikannya. Selain itu kemudahanya yaitu melalui program tabungan yang fleksibel  pekurban dapat menentukan besaran dan waktunya, serta tetap mendapat harga istimewa sesuai periode pelunasan melalui berbagai kemudahan bertransaksi.

Contoh ketika berkurban seekor kambing atau domba, yang di hari H berkisar dua jutaan rupiah per ekornya, bukan hal yang mudah bagi masyarakat Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) melansir data mengenai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku di 2014 yang mencapai Rp 10.542,7 triliun. Dari data itu, PDB per kapita atau pendapatan rata-rata penduduk Indonesia mencapai 41,81 juta per tahun.

Jika dikonversi dalam pendapatan harian, sepertinya besar karena pendapatan rata-rata orang Indonesia seratus ribu lebih perhari. Namun karena pemerataan pendapatan yang belum terjadi, angka kemiskinan bangsa Indonesia masih cukup memprihatinkan. Masih banyak rakyat Indonesia masih berpendapatan hanya 10-20 ribu rupiah per hari.

Jika dikaitkan dengan keinginan berqurban, maka mengeluarkan uang dua juta rupiah, kalau tidak memiliki tabungan, hal yang berat.

Program ini pada prinsipnya membantu masyarakat menyiasati fluktuasi harga ternak kurban yang semakin mendekati Hari Raya Idul Adha semakin mahal. Bagi calon pekurban tahun 2016 yang merasa penghasilannya pas-pasan, atau tahun 2016 banyak pengeluaran ekstra, menawarkan berkurban di awal waktu, dengan keuntungan harga ternak kurban dengan spesifikasi yang telah ditentukan, harganya lebih murah.

Mengelola dana kurban untuk mengembangkan peternakan (saat baru mengembangkan kambing/domba), dimana surplus yang dihasilkan digunakan untuk membantu fakir miskin (dhuafa). Selain terjadinya perubahan taraf hidup masyarakat kurang mampu menjadi lebih baik, pahala yang diterima oleh calon pekurban juga terus mengalir bahkan pasca ternak yang hendak dikurbankan mengalirkan darahnya di bumi, karena sistem Qurban Progresif juga membuahkan amal yang bersifat jariah, dimana ada orang-orang yang meningkat kehidupan ekonomi dan pendidikannya.

Dana kurban yang terhimpun dimanfaatkan untuk Program Lumbung Ternak Masyarakat (LTM), yakni program pengadaan ternak kurban oleh masyarakat peternak di daerah-daerah penghasil ternak terbaik di Indonesia. Sejauh ini, LTM telah dibuka di Kabupaten Blora, Kabupaten Tasikmalaya, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemampuan untuk memproduksi ternak kurban sendiri tahun 2016, ditargetkan mencapai 20 ribu ekor kambing/domba.  Produksi ternak secara mandiri dengan melibatkan masyarakat peternak di daerah inilah yang menjadi kunci bisa menawarkan harga yang sangat bersaing.

manfaatqurban.blogspot.com